1.
Pendahuluam
Metode geomagnetik didasarkan pada sifat
kemagnetan (kerentanan magnet) batuan, yaitu kandungan magnetiknya sehingga
efektifitas metode ini bergantung kepada kontras magnetik di bawah permukaan.
Di daerah panas bumi, larutan hidrotermal dapat menimbulkan perubahan sifat
kemagnetan batuan, dengan kata lain kemagnetan batuan akan menjadi turun atau
hilang akibat panas yang ditimbulkan. Karena panas terlibat dalam alterasi
hidrotermal, maka tujuan dari survei magnetik pada daerah panas bumi adalah
untuk melokalisir daerah anomali magnetik rendah yang diduga berkaitan erat
dengan manifestasi panas bumi. (Telford, 1990).
2.
Prinsip Kemagnetan
Pada sebuah magnet sebenarnya
merupakan kumpulan jutaan magnet ukuran
mikroskopik yang teratur satu dan lainnya. Kutub utara dan kutub selatan magnet
posisinya teratur. Secara keseluruhan kekuatan magnetnya menjadi besar. Bumi
merupakan magnet alam raksasa, dapat dibuktikan dengan alat yang dinamakan
kompas, dimana jarum penunjuk pada kompas akan menunjukkan arah utara dan
selatan bumi kita. Karena sekeliling bumi sebenarnya dilingkupi garis gaya
magnet yang tidak tampak oleh mata kita tapi bisa diamati dengan kompas
keberadaannya. Penyebab bumi bersifat magnetik karena faktor perputaran inti
bumi yang bersifat cair. Hal tersebutlah yang membuat bumi menjadi sebuah
magnet raksasa dengan 17 kutub selatan magnet berada di utara dan kutub utara
berada di selatan, seperti yang terlihat pada Gambar dibawah.
0 komentar:
Posting Komentar