Geofisika merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari kejadian-kejadian dan permasalahan kebumian dengan menggunakan
prinsip-prinsip fisika. Pada dasarnya, akar bidang keilmuan ada empat yaitu,
kimia, fisika, geologi, dan biologi, dimana geofisika merupakan kombinasi dari
ilmu geologi dan fisika. Ilmu geofisika tergolong dalam disiplin ilmu yang
relatif baru. Hal ini dikarenakan disiplin ilmu ini lahir pada masa Perang
Dunia II (World War II). Sejarah pengamatan geofisika di Indonesia di
mulai pada tahun 1841 oleh Dr. Onnen secara perorangan.
Gambar 1. Akar Keilmuan
Munculnya geofisika memungkinkan eksplorasi ke
tingkat yang lebih canggih. Dewasa ini, penggunaan metode geofisika
dimanfaatkan di bidang mitigasi, eksplorasi mineral, pemetaan bawah permukaan,
dan keperluan lainnya. Metode yang umum digunakan di bidang geofisika berupa
metode seismik, gravitasi, magnetik, resistivitas, elektromagnetik, radar,
polarisasi terinduksi, dan potensial diri.
Kebutuhan
dunia akan sumber daya alam (SDA) yang semakin meningkat mengakibatkan perlunya
eksplorasi sumber daya alam. Menanggapi hal tersebut, para ahli kebumian
mengembangkan teknik eksplorasi dengan memanfaatkan metode geofisika. Beberapa
metode geofisika yang dimanfaatkan dalam eksplorasi antara lain :
1. Metode Geolistrik : Metode ini menggunakan prinsip
hukum Ohm yaitu V = I x R. Metode ini terdiri dari beberapa konfigurasi yaitu :
- konfigurasi wenner
- konfigurasi gradien
- konfigurasi schlumberger
- konfigurasi dipole-dipole
- konfigurasi pole-dipole
3.Metode GPR (Ground
Penetrating Radar) : metode ini memanfaatkan sifat elektromagnetik berupa
gelombang radio dengan kisaran frekuensi 1-1000 MHz. Metode ini berguna dalam
eksplorasi benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi dengan resolusi yang
tinggi. Jenis-jenis pengukurannya adalah : (a) Refleksi; (b) Velocity
Sounding; (c) Transiluminasi.
4. Metode Gravitasi : metode ini didasarkan prinsip gravitasi bumi dengan menggunakan alat yang dikenal dengan gravimeter.
5. Metode Magnetik : metode ini memanfaatkan medan magnet bumi.
Penggunaannya didasarkan pada anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan
adanya sifat kemagnetan berbagai macam batuan.
0 komentar:
Posting Komentar